Home>> *Home *My facebook*

Daur Ulang Pesawat

Proses daur ulang membutuhkan waktu 12 pekan dan kejelian untuk memanfaatkan berbagai komponen yang masih bisa dijual lagi. Dalam sebuah proses daur ulang, tampak badan pesawat 747, ditopang di atas tiga tumpukan kayu. Lantas eskavator yang dilengkapi cakar raksasa, membelah ekor pesawat hingga putus.

Itulah yang terjadi pada sebuah pesawat, setelah selama beberapa dekade membawa ribuan orang penumpang ke berbagai tujuan di penjuru dunia. Daur ulang merupakan nasib terakhir yang menunggu semua pesawat jika mereka telah berusia terlalu tua, atau pemiliknya tidak dapat menggunakannya lagi.

Semua pesawat tua itu akan dibawa ke sebuah landasan terbang di Gloucestershire, Inggris, untuk diubah menjadi potongan-potongan logam. Berbagai bagian pesawat itu lantas dijual lagi ke berbagai pihak. Hampir sebagian besar bagian pesawat dapat dijual lagi, mulai dari tombol-tombol kontrol penerbangan hingga pintu dan jendela.

Semua bagian itu dibeli berbagai perusahaan penerbangan untuk digunakan kembali, atau dimanfaatkan perusahaan film dan TV serta lembaga pelatihan penyelamatan penerbangan. Bahkan, kursi-kursi bekas pesawat pun dibeli untuk perabot rumah tangga.

Air Salvage International (ASI) yang berkantor di Cotswold Airport, Kremble, merupakan perusahaan khusus daur ulang pesawat terbesar di Inggris. ASI mengklaim sebagai perusahaan tersibuk di negeri itu.

Pendiri ASI Mark Gregory mulai mendirikan perusahaannya 15 tahun silam. Awalnya, dia menjalankan perusahaan setelah pulang kerja sebagai seorang mekanik di satu perusahaan penerbangan. Sejak saat itu, dia telah mendaur ulang 350 pesawat.

"Biaya yang dikeluarkan pemilik pesawat antara 60.000-120.000 poundsterling untuk membongkar satu pesawat 747, tergantung kebutuhannya," tulis BBC.

Seluruh proses pembongkaran atau daur ulang membutuhkan waktu 12 pekan. Lebih dari 50% bagian jumbo jet tua dapat dimanfaatkan ulang. Pesawat itu dapat didaur ulang setelah dioperasikan 24 tahun.

"Pembongkaran dapat dilakukan dengan berbagai alasan, apakah untuk perbaikan atau karena memang sudah terlalu usang," ungkap BBC.

Dalam proses daur ulang dipisahkan tiga bagian pesawat, yakni mesin, komponen, dan badan pesawat. Mesin menjadi bagian paling bernilai di sebuah pesawat. Harga mesin bisa mencapai 80% dari total harga pesawat.

Sedangakn sisa bagian pesawat, dapat dijual sebagai komponen suku cadang, dengan nilai sekitar USD350.000. Mesin merupakan bagian pertama yang harus dilepas setelah pesawat tiba di lokasi daur ulang.

Teknisi kemudian memeriksa dan memperbaiki mesin itu untuk dipasang ke pesawat lain. Setelah mesin diturunkan, mesin itu pun dibongkar menjadi beberapa bagian suku cadang.

"Anda bisa memperoleh keuntungan lebih banyak dengan menjual bagian-bagian mesin secara terpisah, daripada menjual mesin secara utuh," kata Gregory.

Banyak pesawat tua yang diambil mesinnya dan disimpan di Kemble hingga pemiliknya yang biasanya adalah perusahaan leasing yang meminjamkan pesawat itu ke maskapai, memutuskan nasib mesin-mesin itu.

"Beberapa perusahaan meminjamkan mesin pesawat dalam skema 'tenaga per jam' yakni maskapai membayar untuk setiap jam penggunaan mesin pesawat itu," papar Gregory.

Setelah mesin dibongkar, baru pembongkaran komponen lain, seperti instrumen kabin penerbangan, kotak hitam, pengatur suhu udara, kontrol penerbangan, bagian pendaratan seperti roda dan hidrolik, sistem bahan bakar dan interior kabin seperti pintu dan jendela.

"Peralatan pendaratan pesawat merupakan yang terakhir dibongkar, hingga tinggal badan pesawat dari besi yang ditopang tumpukan kayu. Badan pesawat lantas dipotong-potong dengan cakar raksasa menjadi potongan besi untuk dikirim ke peleburan logam," ujar Gregory.
(Koran SI/Koran SI) (//rhs)

Taken fromOKEZONE.COM

0 komentar